Dalam rangka menjaga keseimbangan alam dari kerusakan, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Provinsi Banten menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema “Wirausaha Kreatif Pengelolaan
Lingkungan Hidup Menuju Generasi Sadar Iklim”.
Kegiatan yang digelar pada Jumat, 8 Maret 2024 di Gedung PKB Banten ini bersinergi dengan Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Sebanyak 100 orang yang di dominasi oleh perempuan muda se Provinsi Banten terlihat antusias mendapatkan pembekalan dalam Bimtek tersebut. Mereka dibekali keahlian mengolah sampah rumah tangga seperti minyak jelantah menjadi barang bernilai ekonomis diantaranya cairan pembersih cuci piring, cairan pembersih lantai, Karbol dan lainnya.
Unaimah Sanaya selaku Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Provinsi Banten menyatakan, bimtek ini mengedukasi para perempuan muda serta masyarakat lainnya untuk produktif menjadikan sampah rumah tangga agar bernilai ekonomis.
“Harapan kami, dengan terselenggaranya Bimtek wirausaha kreatif pengelolaan limbah sampah dapur (minyak jelantah) ini dapat mengedukasi kader Nasyiah sehingga mereka sadar dan lebih bijak dalam menggunakan bahan-bahan yang dapat merusak dan mengakibatkan pencemaran lingkungan,” ucap Unaimah dalam sambutannya.
Selain bernilai ekonomis, aktivis asal Pandeglang ini berharap para peserta dapat mengembangkan kegiatan wirausaha di daerah masing-masing dengan memproduksi cairan pembersih yang dapat dikonsumsi pribadi maupun di jual untuk masyarakat secara luas.
“Sehingga perempuan-perempuan muda benar-benar mandiri secara finansial, menghasilkan karya dan memberikan manfaat untuk semesta,” imbuhnya.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Banten, Zakaria Syafei, pun mengapresiasi Bimtek Wirausaha Kreatif Nasyiatul Aisyiyah ini bersama PGLHK.
Menurutnya Banten memiliki lahan yang luas, strategis dan iklim yang baik, namun sedikit masyarakat yang menggunakan terapan ilmu mereka untuk memanfaatkan lahan agar tidak mencemari lingkungan.
“Agama kita mengajarkan bahwa salah satu tugas mulia manusia adalah menjadi khalifah fil ardh, atau menjaga keseimbangan alam semesta dengan cara tidak merusak bumi,” ucapnya.
“Kegiatan yang baik ini harus dilakukan secara konsisten dan ditularkan kepada yang lain,” sambung Zakaria.
Dalam Bimtek tersebut, Ir. Sinta Saptarina Soemiarno sebagai Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan
Hidup dan Kehutanan berpesan agar bekal wawasan Bimtek Wirausaha Kreatif yang diberikan bisa ditularkan kepada masyarakat lainnya.
“Saya sangat bersyukur, merasa senang dan bahagia sekali berada ditengah ibu-ibu perempuan muda Nasyiah yang semangat mengikuti Bimtek, semoga ilmu yang kami berikan dapat bermanfaat juga yang paling penting di laksanakan dan disebarluaskan kepada kelompok lainnya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, sedikitnya ada tiga krisis di bumi diantaranya; Perubahan Iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, polusi, limbah dan sampah yang mengakibatkan adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup yaitu bertambahnya penduduk, perubahan ekonomi dan perubahan pola konsumsi/gaya hidup.
Ia pun menekankan agar setiap elemen masyarakat dapat menerapkan gaya hidup ramah lingkungan diantaranya; hemat air, hemat energi, bijak mengelola sampah, bijak berkonsumsi, bijak berpakaian, serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
T.I.A
(Pusintek PWNA Banten)