Dalam gemerlap kemenangan Idulfitri 1446 H, di saat hati kembali suci dan persaudaraan menguat, PCM Tangerang mengemban sebuah misi silaturahmi—bukan sekadar tradisi, melainkan bentuk nyata dari ikhtiar membangun peradaban yang lebih baik. Langkah kaki mereka menapaki kediaman salah satu putra terbaik Kota Tangerang, Bapak Arif Wibowo, anggota DPRD dari Fraksi PKS, bukan hanya untuk bersalaman dan bermaafan, tapi untuk menyalakan kembali semangat kolaborasi demi masa depan kota yang lebih gemilang.
Dalam suasana penuh kehangatan, diskusi mengalir bak sungai yang menemukan muara. Mulai dari jejak sejarah Kota Tangerang hingga potensi pariwisata yang terpendam, semuanya dibedah dengan semangat perubahan. Ternyata, di balik wajah kota yang terus tumbuh, masih banyak ruang untuk sentuhan tangan-tangan ikhlas dari masyarakat yang peduli seperti Muhammadiyah yang hadir bukan sekadar organisasi keagamaan, namun sebagai penggerak pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Bapak Arif Wibowo sebagai tuan rumah menyambut baik kunjungan ini dan menyampaikan antusiasmenya terhadap peluang kerja sama antara PCM Tangerang dan Pemerintah Kota Tangerang. Beliau menilai, sinergi seperti ini dapat memberikan warna baru bagi pembangunan kota, terutama di tingkat kecamatan. Persyarikatan Muhammadiyah, menurut beliau, memiliki peran penting bukan hanya sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Diskusi santai yang dibalut canda tawa itu tak sekadar basa-basi. Ia menelurkan gagasan, membuahkan tekad, dan mencatatkan sejumlah langkah nyata yang siap ditindaklanjuti. Sebuah pertanda bahwa perjuangan tak harus selalu bising dan keras kadang ia hadir dalam bentuk duduk bersama, dengan hati terbuka dan niat yang tulus.

Kehangatan pertemuan tersebut terasa sejak langkah pertama menginjakkan kaki di halaman kediaman Bapak Arif Wibowo. Senyum-senyum tulus dan jabat tangan erat menjadi pembuka yang memecah segala batas formalitas. Tak ada sekat antara wakil rakyat dan masyarakat, hanya ada semangat kekeluargaan yang mempersatukan. Di tengah nuansa hari raya yang syahdu, aroma hidangan lebaran dan tawa yang bersahut-sahutan menjadi saksi bahwa perjumpaan ini lebih dari sekadar kunjungan ia adalah pelukan spiritual antar pejuang kebaikan.
Di ruang tamu yang sederhana namun penuh makna, obrolan mengalir tanpa beban. Setiap tamu mendapat ruang untuk menyampaikan pandangan, mengenang cerita masa lalu, serta menyampaikan harapan untuk masa depan. Bahkan pemuda yang turut serta pun larut dalam suasana hangat, menyiratkan bahwa silaturahmi ini bukan hanya milik para tokoh, orang tua namun milik seluruh generasi. Ada nuansa kekeluargaan yang membuat siapa pun merasa pulang, meski hanya singgah.
Tak jarang percakapan dihiasi tawa lepas. Humor khas warga Tangerang yang ringan namun cerdas menjadi bumbu penyegar. Bahkan perbedaan latar belakang tidak menjadi penghalang justru memperkaya perspektif dan memperkuat rasa hormat satu sama lain. Seolah-olah setiap kalimat yang diucapkan menambahkan bara kecil ke dalam api semangat kebersamaan, yang kian menyala.
Di sela-sela diskusi, tersaji kudapan khas Lebaran nastar, kue kacang, dan kue-kue tradisional yang menggugah rasa. Namun lebih dari sekadar mengisi perut, sajian itu menjadi simbol penerimaan dan keramahtamahan. Setiap suapan seakan mempererat ikatan batin di antara mereka yang hadir. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa di hari itu, ruang sederhana di rumah Bapak Arif menjelma menjadi ruang strategis tempat dilahirkannya cita-cita besar untuk kemajuan kota.
Ketika waktu mulai melaju ke sore hari, tak seorang pun tampak terburu-buru untuk mengakhiri pertemuan. Setiap detik terasa berharga. Bahkan sebelum berpisah, beberapa agenda kecil pun langsung disusun sebagai penanda bahwa silaturahmi ini bukan akhir, melainkan awal dari langkah-langkah bersama yang lebih besar. Saat foto bersama diambil, yang terekam bukan sekadar gambar, tetapi semangat kebersamaan yang hangat, tulus, dan penuh harapan.
Pertemuan diakhiri dengan sesi foto bersama bukan sekadar dokumentasi, tapi simbol kebersamaan yang kini terpatri dalam bingkai digital. Sebagaimana anak muda berkata: no picture, hoax—maka inilah buktinya, bahwa semangat perubahan itu nyata. Selamat Hari Raya Idulfitri 1446 H. Mohon maaf lahir dan batin. Mari terus berjuang, bersama-sama, untuk kota yang kita cintai.
Silaturahmi seperti ini memberi harapan bahwa perubahan positif bisa dimulai dari kebersamaan dan niat baik. Salut untuk PCM Tangerang yang tak hanya menjaga tradisi tapi juga menjadikannya alat perjuangan sosial.
Salut untuk PCM Tangerang yang tidak hanya menjalankan silaturahmi sebagai rutinitas, tapi sebagai ajang membangun kolaborasi lintas sektor demi kemajuan bersama. Momen pasca-Idulfitri jadi makin bermakna dengan adanya dialog dan sinergi seperti ini.