Oleh : Muhamad Djaelani
PNS dan Dosen Purnatugas

Puasa bulan Ramadhan 1446 H bagi Warga Muhammadiyah akan “disempurnakan” menjadi 30 hari.
Mengapa 30 hari ?
Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, hari Sabtu, 29 Ramadhan 1446 H bertepatan dengan 29 Maret 2025, ketinggian hilal pada saat matahari terbenam di Yogyakarta -01°59’04”.
Artinya, berdasarkan metode/kriteria hisab hakiki wujudul hilal, hilal masih berada di bawah ufuk, atau kata lain hilal belum wujud . Demikian pula di seluruh wilayah Indonesia.
Oleh sebab itu, bulan Ramadhan 1446 H disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari. Dengan demikian 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025.
(Sumber: Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025).
Muhammadiyah telah menetapkan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).
Kalau menurut KHGT, 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Ahad, 30 Maret 2025.
Dasar perhitungannya, menurut Imkan Rukyah Dunia pada 30 Maret 2025 tinggi bulan 07°02’23” dan elongasinya 08°00’00”.
Kriteria penentuan bulan baru menurut KHGT adalah ketinggian hilal di atas ufuk minimal 5° dan sudut elongasi minimal 8°, sebelum jam 00.00 GMT (muhammadiyah.or.id).
Dengan demikian, penetapan dengan KHGT yang menggunakan matla global berbeda dengan penetapan dengan hisab hakiki wujudul hilal yang menggunakan matla lokal(mungkin perbedaan tersebut terkait GMT; secara global ada 24 GMT dan posisi Indonesia berada pada GMT 7, 8, dan 9).
Penggunaan KHGT oleh Muhammadiyah merupakan respon terhadap isu strategis yang dirumuskan pada Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Surakarta (menurut Abdul Mu’ti dalam Muhammadiyah.or.id)
Mengapa Muhammadiyah tidak menetapkan 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah 1446 H berdasarkan KHGT? Mungkin masih ada masalah teknis dan nonteknis yang belum terselesaikan.
Kemenag RI dalam menentukan penanggalan Hijriyah, terutama 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah, berdasarkan kriteria imkanur rukyah MABIMS(menteri-menteri agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Sejak tahun 2022 kriterianya adalah ketinggian hilal minimal 3° dan sudut elongasinya minimal 6,4°. Selain itu, juga melihat hasil pengamatan langsung (rukyatul hilal) untuk mengkonfirmasi hasil hisab.
Walaupun sudah ada kesepakatan MABIMS, prakteknya masih ada perbedaan. Contoh untuk penetapan 1 Ramadhan 1446 H, masih ada perbedaan antara Indonesia yang menetapkan pada 1 Maret 2025, dan Brunei, Malaysia, dan Singapura yang menetapkan pada 2 Maret 2025 (perbedaan karena Indonesia menggunakan geosentrik, sedangkan Brunei, Malaysia, dan Singapura yang menggunakan toposentrik).
Hasil sidang isbath Kemenag yang dilaksanakan pada 29 Maret 2025 telah menetapkan 1 Syawal 2025 jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 dengan menyempurnakan (istikmal) bulan Ramadhan menjadi 30 hari.
Dengan demikian, Idul Fitri 1 Syawal 2025 akan dirayakan bersama-sama oleh Muhammadiyah dan ormas-ormas Islam yang lainnya.
Demikian, semoga ada manfaatnya.
Insyaallah, kita akan memasuki hari ke tiga puluh (hari terakhir) puasa Ramadhan 1446 H.
Semoga semua aktivitas ibadah kita, baik shaum Ramadhan, qiyam Ramadhan, maupun yang lainnya, dapat menghapus dosa-dosa kita yang telah lalu.
أٓمين يا رب العٰلمين
نصر من الله و فتح قريب و بشر المؤمنين
MD, ٣٠٩١٤٤٦ – 300325
Menarik sekaliKomentar Blog Puasa penjelasan tentang keputusan istikmal 30 hari Ramadhan tahun ini. Penjelasan mengenai posisi hilal yang belum wujud menurut hisab hakiki wujudul hilal sangat membantu memahami dasar ilmiah di balik penetapan ini. Ini menunjukkan pentingnya konsistensi dalam metode hisab yang digunakan oleh Muhammadiyah.