Setelah terjeda satu Minggu, akhirnya pengajian rutin Muhammadiyah cabang Bojong dapat kembali dilaksanakan. Masih senyawa dengan tema kajian sebelumnya tentang “Keduniawian, kebendaan, dan kesenangan” Ustadz Gugun Gunawan memberikan stimulus kepada jama’ah dengan hadist dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu yaitu
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina”

Hadist ini menjadi lanskap bagi jama’ah Muhammadiyah Bojong untuk kembali merefleksikan setiap aktivitas ibadah mahdah dan ibadah maliyahnya. Karena seorang mukmin penting sekali metelakkan “etika ketauhidan” di setiap nawaitunya. Yaitu menempatkan tujuan yang baik, itikad yang bersih, mengais Rahmat dan ridho Allah SWT di depan setiap amal usahanya.
Rahmat B & tim kontributor bantenmu