Beberapa hari belakangan ini kita disuguhi kabar yang menyayat hati dengan meletusnya perang antara pasukan Hamas dan tentara Zionis Israel.
Sudah banyak liputan tentang betapa dahsyatnya perang ini, dampak kehancuran dirasakan kedua belah pihak, bahkan diperkirakan setiap sepuluh menit sekali ada satu nyawa hilang terutama anak-anak.
Diskusi tentang perang berkepanjangan ini sudah sering kita dengar. Upaya-upaya perdamaian pun sudah banyak dilakukan, bahkan negara-negara diluar pihak yang bertikai sudah menyerukan untuk segera melakukan gencatan senjata, namun sampai saat ini belum membuahkan hasil.
Ini adalah tragedi kemanusiaan yang memilukan. Mereka yang melakukan ini bisa saja punya alasan untuk membenarkan tindakannya, namun disisi lain yang dikorbankan tidaklah sedkit, jumlah korban tewas yang hampir menembus sepuluh ribu orang bukanlah angka yang kecil. Belum lagi trauma yang dirasakan mereka yang saat ini berada di tempat peperangan berlangsung.
Mungkin diantara kita yang saat ini menghirup udara kemerdekaan dan kedamaian bisa mengatakan mengapa harus berlelah-lelah memikirkan negara orang lain, masih banyak orang yang membutuhkan disekitar kita. Pertanyaannya apakah dari kalimat tadi kita sudah benar-benar peduli dengan lingkungan kita?
Mari kita renungkan sejenak, jika suatu saat kita ditinggalkan orang yang dicintai seperti karena faktor usia, sakit dan lain-lain apa yang dirasakan? Kemudian ada orang yang semestinya bisa bersama harus meregang nyawa karena perang yang sama sekali tidak terbayangkan, apa yang mereka dirasakan?
Perang merenggut kebahagiaan mereka, perang menghancurkan harapan mereka, perang mengoyak-ngoyak Impian dan masa depan mereka, kalau dengan ini saja kita tidak tersentuh bagaimana kita bisa peduli dengan tetangga kita yang sedang kekurangan?
Hari ini tidak banyak yang bisa kita lakukan. Bisa jadi rakyat Palestina tidak meminta banyak pada kita, sebait doa yang dimunajatkan untuk saudara-saudara kita ini sudah menjadi oase ditengah kekeringan dan penderitaan yang mereka rasakan.
Marilah membuka hati, kalau tidak terketuk serta tersentuh jangan-jangan hati ini mulai mengeras dan makin menjauh dari Sang Mahakasih, Naudzubillah min Dzalik.
Save Palestina, Save Our World…