Inilah tema yang diusung Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongmanik Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dalam kegiatan Safari Ramadhan atau Tarling kata yang sudah populer di kalangan masyarakat pada Ramadhan 1445 H. / 2024 M. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongmanik menargetkan 10 (sepuluh) tempat yakni Desa Pasirloa Kecamatan Sindangresmi, Desa Pamarihan Kecamatan Angsana, sementara di Desa Bojongmanik tempat yang dikunjungi tarling adalah, Kp. Cikupaeun, Kp. Bayadi, Kp. Numpi, Kp. Tarikolot, Kp. Cibeureum, Kp. Lapangan, Kp. Masjid,dan Kp. Jabing.
Setiap kunjungan Trawih nampak masyarakat menyambutnya dengan antusias masid selalu penuh dengan jamaah usai pelaksanaan trawih dilanjut dengan tausiyah dan Mudzakarah Ilmu Agama.
“Kami duduk bersama usai melaksanakan shalat trawih bersama masyarakat, para tokoh, pemuka agama setempat untuk berdiskusi tentang berbagai permasalahan yang sering menjadi problem di masyarakat ”. Kata Ustdz. Santajaya selaku ketua PCM Bojongmanik. “Tidak sedikit pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan kepada kami di setiap momen diskusi. Diantaranya tentang perbadaan penentuan Ramadhan antara Muhammadiyah dan Pemerintah, Perbedaan rakaat Trawih dan jumlah Rakaat trawih, sekita pelaksanaan Shalat pardu dan shunah bahkan mesalah bacaan Basmallah yang di Sirkan dan di Zaharkan”. Lanjutnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa tim Tarling yang dipimpin Kiyai Aan Sutisna sebagai wakil ketua yang membidangi Majelis Tabligh sudah menjadwalkan pemateri yang berbeda-beda di setiap tempatnnya dan mereka sudah mempersiapkan dengan matang bahan-bahan kajiannya.
Hal ini diapresiasi dengan baik oleh Darmanto dan Ahmad Potori yang selalu ikut dalam rombongan tarling PCM dan kadang-kadang sesekali diminta sebagai pemateri juga.
Kami sangat bangga melihat gerakan yang dibangun oleh PCM Bojongmanik, selain menjalin silaturahmi dengan masyarakat juga ada momen diskusi yang jarang dilakukan oleh yang lain. Biasanya kebanyakan tarling diisi hanya dengan ceramah satu arah sehingga tidak bisa mengembang lebih luas. Ujar Darmanto. Salah satu unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pandeglang yang berdomisili di PCM Bojongmanik.
Menyadari tempat yang didatangi dalam kegiatan tarling kebanyakan bukan warga Muhammadiyah dan bukan juga Masjid Muhammadiyah PCM Bojongmanik semakin bijak dalam bertutur dan berdiskusi setiap pertanyaan yang muncul selalu terjawab dan terselesaikan dengan baik disertai dasar atau Hujjah yang shahih sehingga masyarakat merasa puasa dengan penjelasan yang diberikan. Ungkap Darmanto.
Lebih lanjut Sudrajat sebagai ketua Majelis Tabligh menjelaskan, yang lebih menarik Penjelasan tentang pemahaman Kemuhamadiyahan dalam menjalankan pengamalan agama justru disampaikan oleh Kiyai lulusan Pesantren yang saat ini sudah hijrah ke Muhammadiyah bahkan menjadi salah satu unsur Pimpinan di PCM Bojongmanik yaitu Kiyai Aan Sutisna. Masyarakat yang non Muhammadiyah merasa terbekali dengan penjelasan paham Muhammadiyah yang didalam pelaksanaan praktek Ibadahnya dianggap banyak perbedaan dengan pada umumnya.
Ahmad Patori sebagai unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah mengharap kegiatan tarling ini bisa ditindak lanjuti dengan pengajian bulanan PCM yang tempatnya berpindah-pindah terutama ke tempat yang dikunjungi pada saat tarling Romadhan. Karena para tokoh yang di datangi juga meminta agar mereka sering dikunjungi oleh PCM Bojongmanik. Hal ini akan menjadi agenda tindak lanjut yang akan menjadi gerakan pasca Ramadhan dalam bentuk kajian dan diskusi dengan mendatangi masyarakay ujar Azis Fauji selaku sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongmanik.